Apa yang Anda ketahui tentang permintaan uang? Meminta uang
untuk suatu keperluan? Pengertian ini benar secara bahasa, namun dalam ilmu
ekonomi, permintaan uang dimaknai berbeda.
Permintaan uang dalam ilmu ekonomi tidak diartikan “meminta” uang secara langsung kepada seseorang. Konsep permintaan uang pada dasarnya memiliki arti keinginan masyarakat untuk mewujudkan kekayaannya dalam bentuk uang kas.
Permintaan uang dalam ilmu ekonomi tidak diartikan “meminta” uang secara langsung kepada seseorang. Konsep permintaan uang pada dasarnya memiliki arti keinginan masyarakat untuk mewujudkan kekayaannya dalam bentuk uang kas.
Kemampuan uang sebagai alat tukar terhadap suatu barang
dapat memberikan gambaran yang luas terhadap arus peredaran uang dalam
masyarakat, yang mana arus peredaran uang merupakan kunci dari kelancaran suatu
kegiatan ekonomi.
Permintaan uang merupakan bidang yang paling banyak
dibicarakan dalam ekonomi moneter.
Teori ini dikemukakan oleh JM Keynes yang menyatakan bahwa
hasrat/motif orang memiliki uang tunai (liquidity
preference) karena didorong oleh tiga motif, yaitu:
a. Motif untuk bertransaksi (Transaction Motive)
Seseorang ingin memiliki uang tunai karena untuk mempermudah
dalam membiayai konsumsi sehari-hari. Misalnya saja, Anda membutuhkan uang kas
untuk membeli makan siang hari ini, karena pedangan makanan itu belum menerima
pembayaran secara debit/kredit.
Kebutuhan untuk melakukan transaksi secara langsung dengan
cepat menyebabkan masyarakat ingin memegang uang kas. Semakin tinggi pendapatan
maka keinginan berkonsumsi masyarakat semakin besar.
Jadi bisa disimpulkan bahwa permintaan uang kas untuk tujuan
transaksi tergantung dari besar kecilnya pendapatan.
Jumlah uang yang dipakai untuk transaksi langsung disebut
uang aktif. Karena uang itu dipakai untuk dibelanjakan dan dengan demikian
selalu “berputar” dan menggerakkan proses produksi, meningkatkan pendapatan
masyarakat dan menciptakan kesempatan kerja.
b. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Dalam kenyataan, tidak semua uang akan digunakan untuk
tujuan transaksi. Uang dapat disimpan seseorang karena untuk membiayai keadaan
darurat, misal ketika ada kondisi yang sifatnya mendadak, seperti sakit atau
bencana alam.
Kondisi masa depan yang tidak terduga mendorong orang untuk
menyimpan uang kas. Besarnya motif berjaga-jaga juga tergantung dari besarnya
pendapatan. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka kemampuan menyimpan uang
kas untuk berjaga-jaga semakin tinggi.
c. Motif Spekulasi (Speculative
Motive)
Motif seseorang memiliki uang tunai adalah untuk memperoleh keuntungan.
Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut motif spekulasi. Motif
spekulasi diwujudkan dalam pembelian surat-surat berharga, seperti saham dan
obligasi (surat hutang). Motif ini dipengaruhi oleh tingkat bunga.
Pendapatan dari pemegang obligasi adalah pendapatan bunga
dan dari selisih harga penjualan obligasi. Pada tingkat bunga yang terlalu
tinggi, permintaan uang kas menjadi rendah. Sebaliknya bila tingkat bunga yang
berlaku dianggap terlalu rendah, masyarakat menganggap lebih menguntungkan jika
memegang uang kas, sehingga keinginan untuk berspekulasi turun.
Saham dan Obligasi dalam Motif Spekulasi |
Untuk lebih jelasnya menurut pendapat Keynes “Nilai uang
akan tergantung pada pendapatan dan tingkat suku bunga uang di pasar. Semakin tinggi
pendapatan dan semakin rendah tingkat suku bunga, maka permintaan terhadap uang
akan semakin tinggi” yang pada akhirnya akan mempengaruhi secara langsung
terhadap tingkat harga barang.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan uang
Dari gambaran permintaan uang (Liquidity Preference) yang
telah dijelaskan di atas maka dapat kita ambil beberapa kesimpulan tentang factor-faktor
apa saja yang mempengaruhi tingkat permintaan uang selain dari pada faktor
pendapatan, tingkat bunga/harga, dan selera, antara lain :
1) Kekayaan Masyarakat
Kondisi masyarakat yang makin kaya dapat mendorong
peningkatan permintaan akan uang. Namun demikian seiring dengan perkembangan zaman
alternatif bentuk kekayaan tidak saja diwujudkan dalam bentuk uang kas tapi
bisa dalam bentuk hal lain yang mudah diuangkan serta memperoleh bunga (misal,
tabungan, deposito, surat berharga)
2) Tersedianya Fasilitas Kredit
Dengan semakin banyaknya serta semakin mudahnya fasilitas perkreditan
(kartu kredit, pembayaran dengan angsuran) maka permintaan akan uang kas akan
semakin kecil.
Dengan adanya kartu kredit maka pembayaran terhadap suatu
barang atau jasa tidak perlu dengan uang kas, sehingga keinginan masyarakat
akan uang kas kecil.
3) Harapan tentang Harga
Apabila masyarakat memiliki harapan bahwa di kemudian hari
harga-harga akan turun maka ada kecenderungan dari masyarakat untuk menyimpan
uang kasnya dengan menunda pembelian. Dan sebaliknya bila ada asumsi bahwa
harga-harga akan naik di masa mendatang maka masyarakat memiliki kecenderungan
untuk memiliki uang kas sehingga permintaan uang akan naik.
4) Kepastian tentang Pendapatan yang Diharapkan
Bila masyarakat memiliki kepastian tentang pendapatan yang
akan mereka peroleh di masa akan datang maka permintaan uang cenderung turun,
dan sebaliknya jika belum ada kepastian tentang pendapatan yang akan mereka
peroleh di masa yang akan datang maka permintaan uang kas cenderung naik.
5) Sistem Pembayaran yang Berlaku
Sistem pembayaran ini berhubungan erat dengan proses
produksi barang dan jasa. Jika proses produksi yang dilakukan beberapa
perusahaan pembayarannya dengan uang kas maka permintaan uang akan tinggi dan sebaliknya
jika pembayaran yang dilakukan perusahaan dengan cara kredit atau sistem
vertikal maka tingkat permintaan uang kas akan semakin kecil.
Dari uraian di atas jelas sekali bahwa banyak faktor yang mempengaruhi
tingkat permintaan uang, sehingga dari faktor-faktor ini menimbulkan sebuah
pertanyaan apakah permintaan uang kondisinya bisa stabil?
Perubahan dari faktor-faktor tersebut di atas sukar sekali diramalkan. Sehingga dengan demikian maka permintaan uang pun menjadi tidak stabil dan sukar untuk diramalkan. Namun banyak dari kalangan ekonom yang merasa yakin bahwa permintaan uang selain dapat diramalkan juga stabil, minimal terhadap beberapa faktor-faktor tertentu saja, misalkan pendapatan dan tingkat bunga.
Kurva Permintaan Uang
Sebelumnya telah dijelaskan berbagai motif yang mempengaruhi
permintaan uang.
Permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga
ditentukan oleh besarnya pendapatan. Sedangkan motif untuk spekulasi ditentukan
oleh tingkat bunga. Tingkat bunga yang dimaksud adalah tingkat bunga ril,
yaitu tingkat bunga yang sudah disesuaikan dengan perubahan tingkat harga
barang dan jasa secara umum.
Kurva Permintaan Uang |
Orang akan menyimpan uangnya ketika tingkat bunga bank lebih
tinggi dari keuntungan menggunakannya untuk kegiatan usaha. Jadi, peningkatan
tingkat bunga akan menurunkan permintaan uang kas.
Selain itu, posisi kurva permintaan uang dapat bergeser
karena perubahan tingkat pendapatan dan kekayaan masyarakat.
Pergeseran Kurva Permintaan Uang |
Jika pendapatan atau kekayaan masyarakat meningkat, maka
kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika pendapatan masyarakat
menurun maka kurva akan bergeser ke kiri.
Sumber:
Buku Ekonomi 1 Kelas X oleh Supryanto Ali
Buku Ekonomi kelas 10
oleh Nurcahyaningtyas.
No comments:
Post a Comment