Sunday, October 28, 2018

Permintaan Uang


Apa yang Anda ketahui tentang permintaan uang? Meminta uang untuk suatu keperluan? Pengertian ini benar secara bahasa, namun dalam ilmu ekonomi, permintaan uang dimaknai berbeda.

Permintaan uang dalam ilmu ekonomi tidak diartikan “meminta” uang secara langsung kepada seseorang. Konsep permintaan uang pada dasarnya memiliki arti keinginan masyarakat untuk mewujudkan kekayaannya dalam bentuk uang kas.

Kemampuan uang sebagai alat tukar terhadap suatu barang dapat memberikan gambaran yang luas terhadap arus peredaran uang dalam masyarakat, yang mana arus peredaran uang merupakan kunci dari kelancaran suatu kegiatan ekonomi.
Permintaan uang merupakan bidang yang paling banyak dibicarakan dalam ekonomi moneter.
Teori ini dikemukakan oleh JM Keynes yang menyatakan bahwa hasrat/motif orang memiliki uang tunai (liquidity preference) karena didorong oleh tiga motif, yaitu:

a. Motif untuk bertransaksi (Transaction Motive)

Seseorang ingin memiliki uang tunai karena untuk mempermudah dalam membiayai konsumsi sehari-hari. Misalnya saja, Anda membutuhkan uang kas untuk membeli makan siang hari ini, karena pedangan makanan itu belum menerima pembayaran secara debit/kredit.

Kebutuhan untuk melakukan transaksi secara langsung dengan cepat menyebabkan masyarakat ingin memegang uang kas. Semakin tinggi pendapatan maka keinginan berkonsumsi masyarakat semakin besar.

Jadi bisa disimpulkan bahwa permintaan uang kas untuk tujuan transaksi tergantung dari besar kecilnya pendapatan.

Jumlah uang yang dipakai untuk transaksi langsung disebut uang aktif. Karena uang itu dipakai untuk dibelanjakan dan dengan demikian selalu “berputar” dan menggerakkan proses produksi, meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan kesempatan kerja.

Transaksi Jual Beli dengan Uang Kas
b. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)

Dalam kenyataan, tidak semua uang akan digunakan untuk tujuan transaksi. Uang dapat disimpan seseorang karena untuk membiayai keadaan darurat, misal ketika ada kondisi yang sifatnya mendadak, seperti sakit atau bencana alam.

Kondisi masa depan yang tidak terduga mendorong orang untuk menyimpan uang kas. Besarnya motif berjaga-jaga juga tergantung dari besarnya pendapatan. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka kemampuan menyimpan uang kas untuk berjaga-jaga semakin tinggi.

c. Motif Spekulasi (Speculative Motive)

Motif seseorang memiliki uang tunai adalah untuk memperoleh keuntungan. Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut motif spekulasi. Motif spekulasi diwujudkan dalam pembelian surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi (surat hutang). Motif ini dipengaruhi oleh tingkat bunga.

Pendapatan dari pemegang obligasi adalah pendapatan bunga dan dari selisih harga penjualan obligasi. Pada tingkat bunga yang terlalu tinggi, permintaan uang kas menjadi rendah. Sebaliknya bila tingkat bunga yang berlaku dianggap terlalu rendah, masyarakat menganggap lebih menguntungkan jika memegang uang kas, sehingga keinginan untuk berspekulasi turun.

Saham dan Obligasi dalam Motif Spekulasi

Untuk lebih jelasnya menurut pendapat Keynes “Nilai uang akan tergantung pada pendapatan dan tingkat suku bunga uang di pasar. Semakin tinggi pendapatan dan semakin rendah tingkat suku bunga, maka permintaan terhadap uang akan semakin tinggi” yang pada akhirnya akan mempengaruhi secara langsung terhadap tingkat harga barang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang

Dari gambaran permintaan uang (Liquidity Preference) yang telah dijelaskan di atas maka dapat kita ambil beberapa kesimpulan tentang factor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat permintaan uang selain dari pada faktor pendapatan, tingkat bunga/harga, dan selera, antara lain :

1) Kekayaan Masyarakat
Kondisi masyarakat yang makin kaya dapat mendorong peningkatan permintaan akan uang. Namun demikian seiring dengan perkembangan zaman alternatif bentuk kekayaan tidak saja diwujudkan dalam bentuk uang kas tapi bisa dalam bentuk hal lain yang mudah diuangkan serta memperoleh bunga (misal, tabungan, deposito, surat berharga)

2) Tersedianya Fasilitas Kredit
Dengan semakin banyaknya serta semakin mudahnya fasilitas perkreditan (kartu kredit, pembayaran dengan angsuran) maka permintaan akan uang kas akan semakin kecil.
Dengan adanya kartu kredit maka pembayaran terhadap suatu barang atau jasa tidak perlu dengan uang kas, sehingga keinginan masyarakat akan uang kas kecil.

3) Harapan tentang Harga
Apabila masyarakat memiliki harapan bahwa di kemudian hari harga-harga akan turun maka ada kecenderungan dari masyarakat untuk menyimpan uang kasnya dengan menunda pembelian. Dan sebaliknya bila ada asumsi bahwa harga-harga akan naik di masa mendatang maka masyarakat memiliki kecenderungan untuk memiliki uang kas sehingga permintaan uang akan naik.

4) Kepastian tentang Pendapatan yang Diharapkan
Bila masyarakat memiliki kepastian tentang pendapatan yang akan mereka peroleh di masa akan datang maka permintaan uang cenderung turun, dan sebaliknya jika belum ada kepastian tentang pendapatan yang akan mereka peroleh di masa yang akan datang maka permintaan uang kas cenderung naik.

5) Sistem Pembayaran yang Berlaku
Sistem pembayaran ini berhubungan erat dengan proses produksi barang dan jasa. Jika proses produksi yang dilakukan beberapa perusahaan pembayarannya dengan uang kas maka permintaan uang akan tinggi dan sebaliknya jika pembayaran yang dilakukan perusahaan dengan cara kredit atau sistem vertikal maka tingkat permintaan uang kas akan semakin kecil.

Dari uraian di atas jelas sekali bahwa banyak faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan uang, sehingga dari faktor-faktor ini menimbulkan sebuah pertanyaan apakah permintaan uang kondisinya bisa stabil?

Perubahan dari faktor-faktor tersebut di atas sukar sekali diramalkan. Sehingga dengan demikian maka permintaan uang pun menjadi tidak stabil dan sukar untuk diramalkan. Namun banyak dari kalangan ekonom yang merasa yakin bahwa permintaan uang selain dapat diramalkan juga stabil, minimal terhadap beberapa faktor-faktor tertentu saja, misalkan pendapatan dan tingkat bunga.


Kurva Permintaan Uang

Sebelumnya telah dijelaskan berbagai motif yang mempengaruhi permintaan uang.
Permintaan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh besarnya pendapatan. Sedangkan motif untuk spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga. Tingkat bunga yang dimaksud adalah tingkat bunga ril, yaitu tingkat bunga yang sudah disesuaikan dengan perubahan tingkat harga barang dan jasa secara umum.

Kurva Permintaan Uang
Kurva ini adalah kurva permintaan uang (Money Demand). Sumbu tegak menunjukkan tingkat bunga ril. Sedangkan sumbu mendatar menunjukkan kuantitas uang yang diminta masyarakat secara keseluruhan. Kurva permintaan uang memiliki lereng negatif.

Orang akan menyimpan uangnya ketika tingkat bunga bank lebih tinggi dari keuntungan menggunakannya untuk kegiatan usaha. Jadi, peningkatan tingkat bunga akan menurunkan permintaan uang kas.

Selain itu, posisi kurva permintaan uang dapat bergeser karena perubahan tingkat pendapatan dan kekayaan masyarakat.
Pergeseran Kurva Permintaan Uang
Jika pendapatan atau kekayaan masyarakat meningkat, maka kurva permintaan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika pendapatan masyarakat menurun maka kurva akan bergeser ke kiri.

Sumber:
Buku Ekonomi 1 Kelas X oleh Supryanto Ali 

Buku Ekonomi kelas 10 oleh Nurcahyaningtyas.

No comments:

Post a Comment

Post terbaru

Bukan dari kertas! Uang kertas ternyata dibuat dengan bahan ini

Pernah merasa penasaran mengapa uang rupiah kertas yang selama ini kita pegang dan gunakan ternyata lebih tahan lama dari pada lembaran ...

Post Populer