Mata uang cadangan sering digunakan dalam transaksi
internasional dan dianggap sebagai mata uang keras atau mata uang penjamin.
Mata uang cadangan (atau mata uang jangkar) adalah mata uang yang dipegang dalam jumlah besar oleh pemerintah atau lembaga sebagai bagian dari cadangan devisanya.
Orang-orang yang tinggal di negara penerbit mata uang
cadangan dapat membeli barang impor dan meminjam lintas perbatasan dengan harga
lebih murah daripada negara lain karena mereka tidak perlu menukarkan mata
uangnya.
Pada akhir abad ke-20, dolar Amerika Serikat diakui sebagai
mata uang cadangan terkuat di dunia. Permintaan dolar memungkinkan pemerintah
dan rakyat Amerika Serikat meminjam dengan nilai yang lebih rendah dan
menguntungkan mereka sebesar $100 miliar setiap tahunnya. Namun demikian,
seiring meningkatnya nilai mata uang, status dolar AS sebagai mata uang
cadangan mengancam para eksportir Amerika Serikat.
Special Drawing Rights (Hak Penarikan Khusus)
Spesial Drawing Right (SDR)
atau Hak penarikan khusus adalah aset cadangan mata uang asing pelengkap yang
ditetapkan dan dikelola oleh Dana Moneter Internasional (DMI)/International
Monetary Fund (IMF).
DMI merupakan organisasi internasional beranggotakan 189
negara yang bertujuan mempererat kerja sama moneter global, mendorong
perdagangan internasional, sekaligus pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
IMF sebagai Organisasi Keuangan Internasional |
SDR adalah satuan hitung dalam DMI dan bukan mata uang. SDR mewakili klaim mata
uang yang dipegang negara anggota DMI dan dapat ditukar. SDR dialokasikan
kepada negara-negara anggotanya, sehingga pihak swasta tidak
memegang/menggunakan SDR.
Nilai SDR didasarkan pada
keranjang mata uang internasional yang ditinjau oleh DMI setiap lima tahun. Bobot
setiap mata uang dalam keranjang SDR disesuaikan dengan penting tidaknya mata
uang tersebut dalam perdagangan internasional, cadangan valuta asing nasional,
dan jumlah barang ekspor yang dijual dengan mata uang tersebut. Berikut adalah
nilai SDR per tahun 2016 – 2020:
USD
|
41,73%
|
EUR
|
30,93%
|
JPY
|
8,33%
|
GBP
|
8,09%
|
CNY
|
10,92%
|
Mata Uang Cadangan
Global
Setelah pergerakan ekspor China yang semakin meluas, pada
2016 Yuan China akhirnya dimasukkan dalam mata uang cadangan global IMF
bersama-sama dengan 4 mata uang yang telah lebih dulu digunakan sebagai mata
uang cadangan global, yaitu: Dolar AS, Euro, Poundsterling dan Yen Jepang.
Lima mata uang cadangan yang ditetapkan IMF |
1) Dolar Amerika Serikat
Tentu, dolar AS merupakan mata uang yang paling berpengaruh
di dunia. Dolar AS bisa dengan mudah ditemui dan juga diperdagangkan. Bahkan,
mata uang Amerika ini juga dijadikan acuan standar nilai mata uang lainnya. Di
Indonesia tentu, Rupiah harus selalu berada di posisi kuat dengan dolar AS jika
harga rupiah tidak mau anjlok. Dolar AS juga digunakan sebagai transaksi resmi
antar belahan dunia selain emas. Dolar AS juga salah satu mata uang yang paling
diterima oleh hampir seluruh bank sentral di seluruh negara di dunia.
Maka, wajar saja jika dolar AS sering dijadikan investasi
karena harganya yang tetap kuat jika dibandingkan dengan rupiah atau mata uang
lokal lainnya di negara lainnya. Bisa dikatakan, dolar AS adalah rajanya mata
uang di dunia karena bisa diterima oleh berbagai pasar di dunia. Ini bisa
dibuktikan dengan adanya "dolarisasi", di mana di beberapa negara mata uang dolar
AS juga digunakan sebagai alat transaksi selain mata uang lokalnya.
Harga mata uang dolar AS ini yang juga mematok harga-harga
mata uang lain di dunia. Maka dalam transaksi forex, dolar AS juga merupakan
komoditas yang menggiurkan dan bisa dipastikan diterima oleh para trader forex.
Ya, ada banyak keuntungan didapatkan oleh Amerika yang memiliki mata uang yang
digunakan sebagai acuan mata uang di dunia.
2) Euro
Selain dolar AS, Euro juga merupakan mata uang yang paling
berpengaruh di dunia khususnya di negara-negara Eropa. Bahkan Euro lebih mahal harganya dibandingkan dengan dolar AS. Wajar jika hegemoni
dolar AS bisa saja terusik dengan kehadiran Euro.
Euro sendiri merupakan mata
uang yang digunakan oleh negara-negara yang tergabung di benua Eropa. Walau
dikatakan baru di panggung dunia, Euro nyatanya sudah mengikat para hati
investor.
Euro juga merupakan mata uang yang paling banyak
diperdagangkan di level dunia. Selain itu, Euro juga dikatakan sebagai mata
uang cadangan dunia terbesar kedua setelah dolar (walau pun kemudian terancam
oleh Yuan China). Wajar saja jika banyak negara Eropa serta Afrika yang mematok
mata uang lokal mereka dengan Euro.
3) Poundsterling ( Great
Britain Pound)
Poundsterling menjadi salah satu mata uang paling
berpengaruh di dunia di urutan ketiga setelah dolar AS dan Euro. Setelah
keputusannya untuk tidak ikut menggunakan mata uang Euro di negaranya, Inggris
memutuskan untuk tetap menggunakan Pounsterling sebagai mata uang resminya.
Poundsterling digunakan di Inggris Raya yang terdiri dari
beberapa negara seperti Inggris, Wales dan Skotlandia. Mata uang ini menjadi
kebanggan tersendiri bagi mereka yang tergabung di Inggris Raya. Mata uang ini
juga dikatakan sebagai mata uang cadangan terbesar di dunia setelah mata uang
lainnya di atas. Wajar saja jika mata uang ini menempati urutan ketiga di
dunia. Di dunia trading forex, poundsterling juga banyak dicari serta
diperdagangkan.
4) Yen Jepang
Dikatakan bahwa mata uang Yen Jepang merupakan mata uang
yang sangat berlaku di Asia. Mata uang ini mudah diperdagangkan khususnya untuk
Asia. Hal ini dikarenakan Jepang memiliki tingkat ekonomi yang kuat terutama
hal ekspornya sehingga memudahkan bagi para pelaku bisnis untuk memetakan
tingkat ekonomi wilayah Pan Pasifik seperti ekonomi di Singapura, Korea Selatan
bahkan Thailand.
5) Yuan China
Mata uang China secara resmi bergabung dengan dolar AS,
euro, yen dan pound sterling sebagai mata uang cadangan global pada tahun 2016.
Dana Moneter Internasional (IMF) memasukkan yuan, yang juga
dikenal dengan nama renminbi, dalam kelompok mata uang yang menjadi mata uang
cadangan yang digunakan IMF untuk membantu menangani masalah-masalah ekonomi. Kelompok
mata uang cadangan itu akan terdiri dari hampir 11 persen mata uang China dan
hampir 42 persen mata uang dolar.
Para analis mengatakan, China berusaha masuk dalam kelompok
Special Drawing Rights (SDR) sebagai pengakuan mengenai perannya yang besar dan
berkembang dalam ekonomi global, dan keputusan untuk menyertakan yuan diumumkan
pada 2015 silam.
Mata uang cadangan seharusnya bebas ditukarkan. Para ahli
yang dikutip dalam keterangan pers mengenai keuangan mengatakan China diduga
mencampuri pasar mata uang untuk mengatur nilai tukar uangnya.
Menteri Keuangan Amerika Jack Lew mengatakan China telah
membuat perubahan besar dalam perdagangan mata uangnya dalam beberapa tahun
terakhir, tetapi reformasi ekonomi masih menghadapi "jalan panjang untuk
ditempuh ."
Sumber:
No comments:
Post a Comment