Sunday, December 9, 2018

Museum Bank Indonesia | Wisata Edukatif Sejarah Perbankan Indonesia


Sejarah uang di Indonesia tidak lepas dari sejarah Bank Sentral-nya yang bertugas mengendalikan peredaran uang rupiah. Agar tidak hilang dan terlupakan jaman, Bank Indonesia selaku bank sentral Indonesia akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah museum sebagai wadah penyimpanan dokumen bersejarah sekaligus media edukasi bagi masyarakat umum.

(Baca Juga: Bank Sentral)

Museum Bank Indonesia sebenarnya terdapat di beberapa wilayah di Indonesia. Selain di Jakarta, museum ini juga terdapat di Bandung, Yogyakarta, Surakarta, dan Surabaya. Walau pun biasanya, museum-museum BI di daerah lain (selain di Jakarta) tidak terbuka untuk umum kecuali pada pameran atau acara-acara tertentu saja.

Museum Bank Indonesia pertama adalah museum di Jakarta, Indonesia, yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun  Jakarta Kota), dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun 1828.
Gedung Museum Bank Indonesia di Jakarta


Pada tahun 1625, di tempat ini pernah dibangun sebuah gereja sederhana untuk umat Protestan. Pada tahun 1628, gereja ini dibongkar karena digunakan untuk tempat meriam besar ketika puluhan ribu tentara Sultan Agung menyerang Batavia untuk pertama kali. 

Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005.

Penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multi media, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama sehingga menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik. 

*Numismatik adalah sebuah studi atau kegiatan mengumpulkan mata uang, termasuk koin, token, uang kertas, dan benda-benda terkait lainnya.

Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan melalui dua tahap, yaitu peresmian tahap I dan mulai dibuka untuk masyarakat (soft opening) pada tanggal 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin Abdullah, dan peresmian tahap II (grand opening) oleh Presiden RI kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 21 Juli 2009.

Museum Bank Indonesia buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional. 

Latar Belakang Pendirian Musemum BI

Hal-hal yang menjadi pertimbangan munculnya gagasan akan pentingnya keberadaan Museum Bank Indonesia antara lain:

1. Adanya keinginan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar belakang serta dampak dari kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu.

2. Perlunya melestarikan gedung BI kota (sebelumnya digunakan oleh De Javasche Bank) yang merupakan gedung bersejarah sekaligus telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Pelestarian gedung BI Kota tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah mencanangkan daerah Kota sebagai daerah pengembangan kota lama Jakarta. Bahkan, BI diharapkan menjadi pelopor dari pemugaran/revitalisasi gedung-gedung bersejarah di daerah Kota.

3. BI memiliki benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah yang perlu dirawat dan diolah untuk dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat.

Hal inilah yang antara lain menjadi pertimbangan munculnya gagasan akan pentingnya keberadaan Museum Bank Indonesia, yang diharapkan menjadi suatu lembaga tempat mengumpulkan, menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan aneka benda yang berkaitan dengan perjalanan panjang BI. Museum BI saat ini juga sebagai wahana komunikasi kebijakan BI bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui kebijakan BI terkini yang dikeluarkan BI. 

Tujuan Pendirian Museum Bank Indonesia

Keberadaan museum Bank Indonesia didirikan dengan tujuan antara lain:

1. Guna menunjang pengembangan kawasan kota lama sebagai tujuan wisata di DKI Jakarta, maka sangat tepat apabila gedung BI Kota yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah, dimanfaatkan menjadi Museum Bank Indonesia. Keberadaan museum ini nantinya diharapkan dapat seiring dan sejalan dalam mendorong perkembangan sektor pariwisata bersama museum-museum lain yang saat ini sudah ada di sekitarnya, seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Bahari di daerah Pasar Ikan.

2. BI mengharapkan bahwa keberadaan Museum Bank Indonesia akan berarti terwujudnya suatu museum bank sentral di Indonesia, yang mempunyai misi untuk mencari, mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda-benda maupun dokumen bersejarah yang saat ini dimiliki, sehingga menjadi suatu sosok yang mempunyai nilai dan arti penting bagi masyarakat.

3. Museum BI juga diharapkan dapat menjadi wahana pendidikan dan penelitian bagi masyarakat Indonesia maupun internasional tentang fungsi dan tugas BI, di samping merupakan wahana komunikasi kebijakan dan rekreasi yang bersifat edukatif.

Museum BI juga disajikan dalam website Bank Indonesia, sehingga memudahkan publik di mana pun berada untuk melakukan virtual tour dan mempelajari informasi yang disajikan di setiap ruangan Museum BI. 

Visi dan Misi Museum Bank Indonesia

Misi
Menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat secara menarik dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tepat guna mengenai:
  • Fungsi dan peran Bank Indonesia dari waktu ke waktu
  • Gedung cagar budaya milik Bank Indonesia dan benda-benda koleksi yang terkait dengan sejarah Bank Indonesia, termasuk pelestariannya
  • Ilmu pengetahuan ekonomi, moneter, dan perbankan yang diperlukan masyarakat setempat
Visi
Visi yang ingin dicapai oleh Museum Bank Indonesia adalah menjadi wahana sumber informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia, dan komunikasi kebijakan yang terpercaya, informatif, modern dan menarik yang dikelola secara profesional.

Program Utama Museum Bank Indonesia

Beberapa program yang ditawarkan Museum Bank Indonesia antara lain:

1) Jelajah Museum
Jelajah Museum adalah salah satu program bagi masyarakat guna memberikan informasi mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia, sekaligus wahana rekreasi yang edukatif. Sambil menyusuri bangunan arsitektur yang bersejarah ini, pengunjung akan diajak untuk memahami perjalanan Bank Indonesia dari masa ke masa. Untuk mengikuti acara ini peserta wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu.

2) Diskusi / Seminar / Talk Show
Acara ini dirancang sebagai forum diskusi untuk membahas berbagai isu. Museum BI dalam waktu-waktu tertentu menyelenggarakan seminar/talk show dengan mengundang pembicara yang ahli di bidangnya, seperti : ahli numismatika, sejarah, moneter, perbankan atau sistem pembayaran. Atau diskusi / talk show mengenai isu terkait perkembangan kebijakan-kebijakan terkini BI, serta seni, budaya dan heritage.

3) Pameran Temporer
Pameran temporer ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tema hari Nasional, seperti: dalam rangka Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, dan Hari Pahlawan. Koleksi yang dipamerkan berupa koleksi numismatik yang disesuaikan dengan tema pameran. Pameran dapat juga dilakukan bekerja sama dengan pihak lain, berupa pameran seni dan budaya, seperti pameran fotografi, lukisan dan pameran karya heritage nasional seperti batik dan tenun daerah.

Fasilitas Museum Bank Indonesia

Museum BI mulai beroperasional secara penuh pada tahun 2008. Dalam tahap pengembangannya Museum Bank Indonesia akan menyediakan fasilitas-fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Fasilitas tersebut antara lain:
Berbagai fasilitas disediakan Museum Bank Indonesia untuk kenyamanan pengunjung


1. Ruang Penitipan Barang
Ruang ini disediakan bagi pengunjung yang hendak menitipkan barang-barangnya selama berkunjung ke Museum Bank Indonesia.

2. Pusat Informasi BI (BI Information Centre)
Dalam ruangan ini, pengunjung akan dibanjiri dengan berbagai informasi dari masa lalu hingga masa kini dengan time series yang cukup panjang mengenai sejarah dan peran Bank Indonesia. Informasi tersebut dapat diakses menggunakan perangkat multi media, sehingga bermanfaat untuk keperluan penelitian, pembuatan analisis, dan sebagainya. 
Di samping informasi yang berasal dari Bank Indonesia, juga dapat diakses informasi dari beberapa sumber lain, dalam dan luar negeri. Disediakan pula fasilitas untuk mencetak (printing) data/informasi dari komputer. Kelengkapan informasi dalam ruangan ini masih ditambah dengan hadirnya BI Virtual Museum, yang akan memberikan informasi tentang Museum Bank Indonesia melalui jaringan internet.

3. Ruang Auditorium
Auditorium terletak di lantai 2 Museum Bank Indonesia berdekatan dengan pusat informasi BI (BI Information Center). Ruangan ini digunakan sebagai tempat penyelenggaraan ceramah/seminar/diskusi, baik yang disponsori oleh Bank Indonesia maupun pihak luar.

4. Kios Buku dan Cenderamata
Pengunjung dapat memperoleh berbagai hasil publikasi dan cenderamata yang berkaitan dengan museum, khususnya Museum Bank Indonesia. Snacks juga disediakan di sini.

5. Ruang Serbaguna
Salah satu keunggulan Museum Bank Indonesia adalah terdapatnya beberapa ruangan yang dapat digunakan untuk kepentingan pengunjung. Salah satunya adalah ruang serbaguna yang terletak di lantai 1. Ruangan ini dapat digunakan untuk ruang makan dalam mendukung kegiatan edukasi yang diselenggarakan di ruang auditorium. Atau kegiatan seni dan budaya.

6. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas unggulan Museum Bank Indonesia. Terdapat dua macam perpustakaan di Museum Bank Indonesia, yaitu:

  1. Perpustakaan untuk para peneliti museum
  2. Perpustakaan untuk umum. Perpustakaan ini akan menyajikan koleksi lengkap, mulai dari buku-buku referensi, majalah, hingga dokumen-dokumen yang tersimpan dalam perangkat multi media, yang kesemuanya dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menambah wawasan, keperluan penelitian, maupun analisis.

Seperti Apa di dalam Museum Bank Indonesia?

Dikutip dari JejakPiknik.com bangunan Museum Bank Indonesia yang tampak klasik dari luar ini, ternyata bagian dalamnya megah dengan penggunaan teknologi dan beragam koleksi yang ditata dengan apik.

Kesan pertama saat memasuki gedung, pengunjung akan disambut dengan sentuhan pintu putar serta beberapa kaca patri dengan beberapa anak tangga memberikan sentuhan klasik elegan dalam arsitekturnya. Lanjut ke bagian resepsionis sekaligus tempat pembelian tiket yang ditata dengan rapih dan tata cahaya yang sesuai memberi kesan mewah layaknya hotel berbintang. Di bagian ini pula Anda dapat melihat prasasti peresmian Museum Bank Indonesia.

Masuk lebih dalam, terdapat beberapa lorong temaram yang akan membawa Anda ke beberapa ruangan dalam museum ini. Di antaranya ada lorong “hujan koin” yang dapat Anda sentuh, ruang diorama mengenai sejarah perdagangan di Nusantara, serta proses menabung di jaman dulu.

Bagi Anda yang datang bersama rombongan besar, dapat pula menggunakan ruangan teater yang biasanya dipergunakan untuk memberi edukasi mengenai bagaimana proses pembuatan uang, pendistribusiannya, serta apa saja yang menjadi tugas dari Bank Indonesia. Namun, bagi yang berkunjung secara perseorangan, harus menunggu hingga pengunjung cukup ramai untuk memasuki teater ini.

Yang paling menarik dan paling dijaga ketat adalah ruang penyimpanan emas. Penyimpanan emas menggunakan pintu kaca tebal khusus yang berisikan emas batangan dengan berat satuannya 13,5 kg!
Koleksi emas batangan Museum Bank indonesia


Pengunjung dapat mengambil gambar  dan mengangkat emas batangan, tapi hanya emas batangan yang berada di kotak simulasi ya😁

Selebihnya adalah taman yang terdapat di bagian tengah bangunan museum, ruang koleksi numismatik, ruang lukisan, ruang batik, foto-foto jaman dulu, monumen tranformasi logo BI dari masa ke masa, ruangan yang menampilkan beberapa koleksi uang dari ratusan negara, hingga ruang rapat dengan meja panjang.

Bagaimana cara ke Museum Bank Indonesia?

Bila Anda sudah berada di Jakarta, Anda dapat menggunakan kereta dan turun di stasiun Jakarta kota, atau menggunakan busway untuk menuju halte kota. Dengan harga tiketnya berkisar Rp5.000/orang, museum ini dapat dikunjungi pada jam operasionalnya:
Alamat dan Jadwal Operasional Museum Bank Indonesia


Anda dapat menghubungi contact person di atas untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan Museum Bank Indonesia.

Sumber:





No comments:

Post a Comment

Post terbaru

Bukan dari kertas! Uang kertas ternyata dibuat dengan bahan ini

Pernah merasa penasaran mengapa uang rupiah kertas yang selama ini kita pegang dan gunakan ternyata lebih tahan lama dari pada lembaran ...

Post Populer